Monday, April 17, 2017

MIRIP KAH KASUS MUNIR DAN NOVEL BASWEDAN?


Ada ungkapan: "Korupsi dengan berjamaah kadang lebih aman dari pada korupsi sendirian".
Karena kalau korupsi berjama'ah itu saling menutupi, saling membela, saling membelokkan, saling melindungi, saling merakayasa alasan. Kasus eKtp pun demikian, pasti banyak instansi lain yang banyak terlibat, makanya saling membantah. Sedangkan korupsi sendirian mudah tertangkap, karena gak ada temennya.

Pernah dengar nama aktivis HAM beberapa tahun lalu yang di kabarkan di racun tikus, dia adalah Munir said Tholib. kasusnya sampe sekarang masih menggantung di lemari misterus, siapa dalangnya juga misterius juga. sosok Munir ini juga orang paling di khawatirkan oleh sebagian tokoh tokoh pejabat yang bermental curang atau suka korupsi. maka dari itu jangan heran kalau Munir ini di habisi secara sadis. seingat saya kasus meninggalnya Munir adalah pada masa pemerintahan ** **** , saya sendiri juga gak tahu kenapa masalah itu yang menjadi korban kebrutalan sampe di racun tikus.

Kasus kali ini adalah menimpa pada sosok spesialis ahli penyidik yang menjali andalan utama KPK, dia adalah Novel Baswedan yang kini menjadi korban empuk oleh orang tak di kenal dengan menyiram air keras di wajahnya. saya sendiri juga gak tahu kenapa mereka tega menyiram Dengan air keras. yang jelas ya begitulah namanya orang jujur pasti banyak ujian dan banyak ancaman dari segala arah.

Kata Ulama'; "Kejujuran itu terkadang harus berjalan di atas api yang sangat panas yang sangat membara, bahkan lebih dari itu, nyawa pun bisa melayang".
Sampe kapanpun yang namanya kejujuran akan menjadi minoritas, gak mungkin menjadi mayoritas, dan itu sudah menjadi sunnatullah. di mana orang baik dan jujur, akan di kelilingi orang jahat. karena orang jahat itu lihai dalam diploasi, membela diri, pandai menutupi, dan jago dalam beradaptasi.

saya sendiri. malah membayangkan begini, sistem pemerintahan Indonesia ini seperti persis dalam film India yang putar pada tahun 1995an, subut saja film India yang di bintangi oleh Ajay Dev-Gan (polisi kroco) dan Amrispuri (pengusaha jahat). di mana dalam film tersebut dari polisi dan jaksa, hukum satu barisan yang sudah di beli oleh seorang pengusaha kaya. Maka hampir semua aparat tunduk pada pengusaha kaya yang curang. bahkan perdana menterinya juga takut, karena dulu ketika pemilu di biayai oleh pengusaha.

Kalaupun ada polisi yang jujur, maka biasanya akan di pindah, dan malah mati di bunuh preman bayaran atas perintah sang jendral. coba saja lihat kembali film film eksen India, cina dan barat, pasti ada sebuah perwira polisi yang terlibat dalam barisan orang jahat. begitulah kiranya.

Nah kasus yang menimpa munir dan novel ini, mungkin bisa jadi mirif-miriplah. meskipun sebagian tokoh mengatakan "ini murni kriminal, bukan pelemahan KPK" atau bilang jangan sampe saling menuduh siapapun". tetap saja masyarakat akan menaruh curiga pasti ada hubungannya dengan kasus kasus pejabat korupsi yang di tangani novel. walaupun seribu kali alasan bukan pelemahan KPK, tetapi itu sudah jelas dan gamblang kok. itu bisa jadi sandiwara belaka. masyarakat bawah yang tak tahu politik aja, pasti akan menyimpulkan bahwa kasus penyiraman air keras ke pak novel Baswedan ada hubungan nya dengan kasus pejabat koruptor. Cah dusun aja tahu, apa lagi para wartawan dan tokoh politik yang tiap hari melihat suasana di instansi. Hehehhehe

Kalau dulu yang habisi AS dan BW yang di tendang dari KPK, malah sekarang penyidiknya, kok tidak ketua KPK atau wakil KPK, ada apa ya? .... kan biasanya ketuanya dulu yang di habisi. misterius maneh bro!.
Saya menjadi yakin mungkin saat ini para pejabat yang terlibat korupsi yang di tangani novel Baswedan, sedang tertawa berpesta poranda atas keberhasilannya, dan bertepuk tangan di rumahnya masing-masing pejabat korupsi ini sambil duduk di kursi nonton berita TV Sambil minum kopi. Mungkin Dalam hatinya terbersit, "Syukurin lho novel, rasain klo berani menyidik saya, emangnya aku aja korupsi, di institusi yang lain masih banyak". Gt kiranya.

Atau mungkin ada musuh dalam selimut di dalam ***, ? Atau mungkin emang di sengaja sudah di atur sebelumnya? ....... misterius maneh.
Firasat saya kasus novel nanti gak bakalan ketemu siap pelakunya, sama dengan kasus aktivis HAM, yaitu Munir .
Mengapa demikian, karena kasus kasus yang melibatkan orang banyak, gak bakalan di cari siapa dalang utamanya. Dan itu sudah menjadi sunnatul-hukum Indonesy. Kwkwkwwkw
___________
Jogjakarta . April / 2017.
Wong ndesoooo bro!

Thursday, December 1, 2016

NKRI SUDAH PECAH, MALAH BARU BILANG NKRI JANGAN TERPECAH


NKRI Jangan terpecah .
Judul tema ini sangat lucu ya, enak aja bilang Jangan terpecah, hehehehe
Padahal masyarakat kita sudah terpecah, sudah di kotak-kotakkan, sperti tali yang sudah di iris iris.  baik rakyat, pejabat pemerintah, maupun masyarakat sudah lama terpecah belah menjadi bangsa budak dan jongos. Rakyat tidak di beri kesempatan untuk berkreasi, atau mandiri, semua latih seperti di kembalikan sperti anak kecil. Ada yang ajari menjadi pengemis, bahkan di ajari menjadi penjilat, dan pemuja pada suatu tokoh. Kalau takohnya seorang ulama' itu malah bagus, tapi yang terjadi tokoh pembual dan sang pengumbar janji.

Klo gak percaya, coba saja buktikan sendiri. Saya sih gak mau ngomong blak-blakan soal urusan pemerintahan. Akan tetapi ini sudah menjadi hal yang wajar bila keserakahan manusia telah masuk dalam jiwa manusia. Siapapun orangnya klo sudah deket deket dengan pejabat pemerintah, biasanya cenderung untuk curang, berbohong , mengkhiyanati sesama manusia.

Ada lagi yang kita jaga "Kebangsaan Indonesia" dan kita jaga sifat "Nasionalisme"kita.
Kalimat di atas aku sering dengar dari tokoh politik, akademisi dan anak muda yang lulusan sarjana. Itu beneran atau basa-basi, saya sendiri kurang tahu, yang jelas semua itu ada pembuktian.
Bagaimana kita menyebut kita rakyat  yang menjaga NKRI, sementara kita diam saja membiarkan semua itu. Kalau masih jadi mahasiswa, ormas, atau ketua LSM,  gembor-gembor lewat media "Hukum pejabat korupsi", tetapi sesekali di kasih jabatan, ya korupsi sendiri. Hehehhe. Sama aja maling teriak maling.

Bisa jadi yang gembor-gembor  bilang jaga kebinekaan itu orang yang merusak kebangsaan. Kadang malah menikam dari belakang,  rakyat kecil selalu di jadikan umpan sasaran empuk, pajak yang kita keluarkan tiap bulan di makan manusia serakah yang ambisi kekuasaan. LSM, partai maupun Ormas-ormas, tidak bisa di jadikan rujukan, figur pemimpin sudah gak jelas aklaqnya. Tokoh masyarakat, ustad, dan kaum ilmuan menutup diri dan  berjalan sendiri sendiri. Yang menjadi PNS sibuk dengan urusan nafkah tidak memikirkan nasib yang akan datang. Yang menjadi guru juga sudah hilang sifat kerisauan terhadap anak didiknya.  Generasi mudanya hobi selpa-selpi di dunia Maya. Lantas bagaimana sikap kita?......

Kita semua ini adalah cucu yang di warisi kemerdekaan. Orang tua, mbah mbah kita dulu berjuang melawan penjajah. Setelah di Warisi kemerdekaan malah menjual kemerdekaan. Menjual tanah ke negara asing, pulau pulau kita banyak, tp sebagian sudah bukan milik pribumi.

Emang cengkraman kuku naga sangat kuat di negri kita ini, dan cengkraman itu sasaran Utamanya adalah pejabat perintah yang bisa untuk di rayu mau tanda tangan menjual tanah kita, sehingga kukunya ini membekas di berbagai wilayah kabupaten.   Hampir tiap kota kota propinsi sebagian tanah sudah di jual warga asing, ini sudah terbukti dengan berdirinya mall dan hotel sudah di kuasai orang cina.

Kita semua sebagai rakyat Indonesia tidak membenci mereka, tapi terkadang mereka menikam dari belakang, dengan membeli para hukum, jaksa dan kepolisian yang bisa di suap untuk menutupi kecurangan mereka. Ini belum lagi Monster yang selalu bikin ulah mengadu domba antar tokoh satu dengan tokoh yang lain, sehingga melahirkan suasana tidak nyaman, seperti berita berita tentang teroris yang menimbulkan tanda tanya , apakah ini bener ada atau sengaja di adakan, atau bahkan mungkin rekayasa aja untuk mengalihkan perhatian ketika jenuh dengan berita korupsi.

Ada yang lucu dari itu, gak merasa berjuang melawan penjajah, malah ingin mendirikan negara khilafah. Saya gak gak melarang mendirikan mendirikan negri kholifah, itu juga bagus di anjurkan agama, akan tetapi di lihat dulu kesiapan masyarakat, klau nanti belum siap, bisa menjadi fitnah dan perang komitmen antar sesama manusia.

Ini baru urusan satu masalah, belum lagi masalah lain yang begitu banyaknya problem kemasyarakatan. Kalau kita ingin mendambakan pemimpin yang jujur dan adil, ya kita mulai diri sendiri harus jujur dan adil.

Wassalam!
_______
Jogjakarta. Senin / 28 / November / 2016.
Lek son

Tuesday, November 15, 2016

LUAPAN SUARA ANAK PINGGIRAN DESA


Terkadang saya sendiri berfikir dan merasa aneh dengan sistem pemerintahan Indonesia. dan saya melihat juga banyak tokoh Ulama' di permainkan perannya. Misalnya bila pas terjadi pemilihan presiden dan pemilihan pemimpin daerah, selalu yang menjadi sasaran kampanye adalah pondok pesantren. Menurut sebagian  tokoh politik, Ulama' ini mempunyai peran yang luar biasa di mata masyarakat, sehingga ketika ngomong langsung di ikuti oleh jamaahnya. Maka satu satu nya jalan untuk memenangkan atau mendulang suara terbanyak adalah dengan merayu Ulama' dan kyai pesantren. Di situlah keberhasilan kebiadaban calon pemimpin daerah maupun presiden.

Malah yang lebih ngeri lagi, calon presiden dan calon gubernur, paska pilpres dan pilgub, pada blusukan di desa dan daerah terpencil,
Tujuannya adalah :
1)- Untuk bertemu dengan rakyat, sok dewa penolong.
2)- Untuk mengayomi rakyat, sok malaikat,
3)- Untuk memahami keadaan warga miskin, sok baiklah.

Macem macem jurus strategi nya.Padahal semua itu adalah untuk memanipulasi rakyat, untuk menutupi cacatnya supaya di pilih jadi pemimpin. Mereka tak segan-segan untuk mengeluarkan uang untuk warga demi memenangkan suara terbanyak.

Kalau kita menengok kembali ke belakang tidak ada sejarahnya pemimpin jaman dahulu menawarkan diri menjadi pemimpin, mengemis gemis supaya di pilihnya. Bila ada orang yang rakus jabatan, ngebet, apa lagi memakai Tim sukses, atau jubir untuk di puji puji di depan rakyat, ini sebenernya gak punya sopan santun. Apa lagi pinjam orang yang mau di bayar untuk memuji dirinya sendiri. Ini kan lucu. Bahasa jawanya "Banjeti Omong". Dan biasanya orang yang ambisi menjadi pemimpin itu ada sesuatu yang tersembunyi, entah ingin manipulasi atau ada proyek yang menjanjikan. Belum lagi cara memilih nya dengan cara di coblos gambarnya. Emang ada aturan pemilihan pemimpin dengan di coblos wajahnya. Ini juga suatu pemilihan yang sangat merendahkan martabat cara mengatur pemerintahan suatu negara.

Kalau belum menjadi pemimpin, suaranya lembut seperti orang alim, jujur, bijaksana, seribu janji muluk muluk di depan rakyat, seakan-akan tidak ada yang jujur kecuali dia. Itu mah dulu sebelum jadi PRESIDEN dan sebelum jadi GUBERNUR bro!. Lantas bagaimana nanti stelah jadi presiden dan gubernur, pasti juga lupa dengan rakyatnya. Hehhehe

Rakyat blusukan ke istana untuk menyampaikan anspirasi, malah pergi.
Rakyat selalu di bohongi, di iming imingi permen supaya gak nangis.
Rakyat selalu di rampok dengan alasan membayar pajak.
Kekayaan rakyat di boyong ke negara asing, dengan embel perkembangan ekonomi.
________________
Pyaaaarrrrrrr .   Piringku di pancal kucing!

Sunday, October 16, 2016

LIKA LIKU ASMARA


Bodohnya diriku mencintaimu dengan setulus hati, yang tak pernah mencintaiku.
Aku berjanji untuk tidak menyakitimu, aku tetap menjaga komitmen untuk bertahan diri ketika orang yang aku cintai menyakiti perasaanku.
Engkau datang dengan seribu harapan, dan engkau meninggalkan dengan seribu alasan.
Terkadang dalam hati berkata, "Aku lebih baik tidak pernah mengenalmu, dari pada sekarang aku harus melupakanmu.
Ternyata belajar melupakanmu , jauh lebih sakit ketika  pertama aku belajar untuk mencintaimu.
Mencoba melupakan seseorang pada orang yang aku cintai seperti mencoba mengingat seseorang yang belum pernah aku kenal sama sekali.

Putus cinta itu tidak sakit dan tak seberapa sakitnya, akan tetapi yang lebih sakit dari semua itu adalah sudah putus tapi masih cinta, dan mengharapkan kehadirannya.
Aku belajar diam dari banyaknya bicara.
Aku belajar sabar dari sebuah kebohongan
Aku belajar merendah ketika orang yang aku cintai menyalahkan aku.
Jika kamu sibuk dengan urusanmu aku memahami,
Jika kamu tidak punya waktu untuk aku, tetep saja aku mengerti.
Jika kamu masih banyak alasan untuk tidak bisa ketemu, aku akan tetap menyadari

Akan tetapi suatu hari nanti aku berhenti mencintaimu, itu lah giliran mu untuk mengerti .
Jika suatu hari aku pergi  jauh darimu, itulah pelajaran baru buat mengerti tentang sesuatu.
Aku ini bukan dokter yang bisa menyembuhkan sakit ke galauanmu.
Aku ini bukan tempat hiburan yang bisa kau ajak bercanda setelah jenuh dengan urasanmu.
Aku ini bukan tempat permainan yang bisa kau gombalin satiap waktu .
Aku ini bukan konseling yang bisa engkau ajak curhat menyelesaikan masalahmu.

Aku hanya laki laki petualang yang gak jelas hidupnya yang bisa di ejek kapan saja
Aku membiarkan kamu pergi meninggalkanku, bukan karena aku menyerah, dan bukan karana aku tak cinta,
Tetapi aku menyadari semua itu adalah retorika hidup dalam kamus cinta, ada yang datang dan ada yang pergi.
Ada pertemuan dan ada perpisahan, ada kemesraan dan ada kesL

Jangan membiarkan pohon yang masih kecil hingga tumbuh besar, jika engkau membiarkan suatu saat kena terjangan angin besar bisa tumbang dan bisa ngebruki orang yang membiarkan.

Jika engkau membiarkan masalah kecil sehingga meninggalkan masalah, suatu saat masalah itu akan berkembang dan merembet lebih besar. Karena setiap masalah kecil ibarat percikan api kecil yang bisa membakar rumah.

Jangan menyakiti dengan perasaan cinta, bila kamu tak ingin disakiti, karena suatu saat akan datang orang yang memperlakukan seperti kamu memperlakukan lain.

Aku bersabar atas semua yang terjadi,
Memutar waktu itu emang tidak mungkin, akan tetapi memperbaiki perjalanan hidup yang lebih baik dari sekarang, itu tidak ada kata yang tidak mungkin.
Tulus dan Jujur adalah milik mereka yang bangga mempunyai jiwa rendah hati dan menjadikan dirinya sendiri, tanpa mencemaskan apa yang di pikirkan orang lain tentang nya.

Ketika engkau melakukan kebaikan pada orang lain haqiqatnya engkau melakukan kebaikan untuk dirimu sendiri,
Sebaliknya jika engkau melakukan kesalahan itu akan kembali pada diri kita sendiri.

Orang kaya akan selalu memamerkan kekayaannya dengan menyebut  nilai berapa?
Orang miskin akan biasanya hanya diam merenungi nasibnya.

Masalahnya bukan uji nyali kedewasaan, tidak pas dan kurang dewasa, kalau selalu menyalahkan orang lain.
Dan juga kurang ajar jika selalu membenarkan diri sendiri.

Alangkah indahnya selalu membenahi apa yang kita permasalahkan.
Dan berubahlah atas diri masing masing mangaca yang menjadikan masalah. Jadikan ini suatu pelajaran hidup agar hidup kita selalu ter-asah matang. Dan jadikanlah hidup yang lebih mapan dan lebih dewasa.

Waduh!
____________
Senin / 7/ November / 2016.
Lek s

Monday, May 23, 2016

SYA'IR TENTANG MENCARI ILMU


Kitab “Alaa laa”, ini adalah syair dari Imam Ali rodhiyallahu’anhu. Berikut beberapa bait dari syair tersebut, semoga mampu menggugah dan selalu memunculkan semangat mencari ilmu pada diri kita, khususnya ilmu agama.

اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّة # سَأُنْبِيْك عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ# وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Ingatlah, tidak akan kalian mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 syarat, yaitu cerdas (berakal sehat), semangat, sabar, ada biaya, petunjuk ustadz dan waktu yang lama.
 عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ# فَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْـمُقَارَنِ يَقْتَدِي
فَاِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْهُ سُرْعَةً# فَاِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِيْ
Tidak perlu engkau bertanya tentang kepribadian seseorang,  lihat saja temannya, karena seseorang akan mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya, bila temannya tidak baik maka jauhilah dia secepatnya, dan bila temannya baik maka temanilah dia kamu akan mendapatkan petunjuk.
وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً # مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبحْ فِىْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ
تَعَلَّمْ فَاِنَّ اْلعِلْمَ زَيْنٌ لأَهْلِهِ # وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِِدِ
Belajarlah, ilmu adalah perhisan indah bagi pemiliknya, dan keutamaan baginya serta tanda setiap hal yang terpuji.
Belajarlah setiap hari untuk menambah ilmu yang telah kau miliki, lalu berenanglah dilauatan manfat-manfaatnya.
تَفَقَّهْ فَاِنَّ اْلفِقْهَ اَفْضَلٌ قَائِدِ  #  اِلَى الْبِّرِوَالتَّقْوَى وَاَعْدَلُ قَاصِدِ
هُوَاْلعِلْمُ اْلهَادِىْ اِلَى سُنَنِ الْهُدَى #  هُوَالْحِصْنُ يُنْجِىْ مِنَ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ
Pelajarilah ilmu fiqih karena ilmu fiqih adalah sebaik-baik penuntun menuju kebaikan dan ketakwaan, dan paling lurus dari sesuatu yang lurus. Ilmu fiqih adalah lambang yang menunjukkan jalan hidayah, dan benteng yang menjaga dari setiap sesuatu yang memberatkan.
فَاِنَّ فَقِيْهًا وَاحِدًامُتَوَرِّعًا  # اَشَدُّعَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ اَلْفِ عَابِدِ
فَسَادٌ كَبِيْرٌ عَالِمٌ مُتَهَتِّكٌ  #  وَ اَكْبَرُ منْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ
هُمَا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ # لِمَنْ بِهِِمَا فِيْ دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ
Satu ahli fiqih yang wira’i (menjauhkan diri dari larangan Allah taala dan menjalankan perintahNya) lebih berat bagi syaitan daripada seribu ahli ibadah (yang tidak berilmu). Kerusakan yang besar  jika orang ‘alim (berilmu) melakukan kedurhakaan, tetapi lebih besar kerusakannya jika orang jahil (bodoh) melakukan ketaatan (Ibadah).  Keduanya adalah penyebab fitnah di kalangan umat, dan tidak layak dijadikan panutan.
يَمُوْتُ الفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِن لِّسَانِهِ # وَلَيسَ يَمُوتُ الْمَرْءِ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فَيْهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِهِِ # وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِِ
Pemuda bisa mati sebab tergelincir lisannya, tapi tidak akan mati karena tergelincir kakinya. tergelincirnya mulut bisa melenyapkan kepalanya, sementara tergelincirnya kaki akan sembuh kemudian.
أَخُو الْعِلْمِ حَيُّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَا�
أَخُو الْعِلْمِ حَيُّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ
وَذُو الْجَهْلِ مَيْتٌ وَهُوَ يَمْشِى عَلَى الثَّرَى # يُظَنُّ مِنَ اْلاَحْيَاءِ وَهُوَ عَدِيْمُ
Orang yang berilmu akan tetap hidup setelah matinya walaupun tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi. sementara orang yang bodoh, sejatinya telah mati walaupun masih berjalan di atas bumi, banyak yang menyangka dia hidup, padahal dia telah tiada.
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ # وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمَ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ
Ustadzku adalah pembimbing jiwaku dan jiwa adalah bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pembimbing badanku dan badan bagaikan kerangnya.
رَأَيْت اَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ # وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ
Saya melihat lebih haknya sesuatu yang hak adalah hak dari guru, dan bahwa hak seorang guru adalah wajib di laksanakan atas setiap orang islam.
فَمَا النَّاسُ اِلاَّ وَاحِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ #  شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ فَوْقِىْ فَأَعْرِفُ قَدْرَهُ # وَاَتْبَعُ فِيْهِ الْحَقَّ وَالْحَقُّ لاَزِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ مِثْلِى فَاِنْ زَلَّ اَوْ هَفَا #  تَفَضَّلْتُ اِنَّ الْفَضْلَ بِالْفَخْرِ حَاكِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ دُوْنِىْ فَاَحْلَمُ دَائِبًا  # أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِى وَاِنْ لاَمَ لاَئِمُ
Manusia yang berada disekitar kita digolongkan menjadi salah satu dari tiga macam, orang yang mulia, rendah dan sepadan dengan kita, orang yang mulia saya tahu derajatnya dan saya harus mengikuti sesutau yang haq darinya, dan orang yang sepadan dengan kita bila terpeleset atau jatuh maka saya lebih utama darinya, sedangkan orang yang rendah maka saya selalu memberikan kata maaf kepada mereka untuk menjaga kehormatanku walaupun banyak orang yang mencela.
تَغَرَّبْ عَنِ اْلاَوْطَانِ فِى طَلَبِ الْعُلىَ # وَسَافِرْ فَفِى اْلاَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِدِ
تَفَرُّجُ هَمٍّ وَاكْتِسَابِ مَعِيْشَةٍ # وَعِلْمٌ وَآدَابٌ وَ صُحْبَةُ مَاجِدِ
وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَسفَار ذُلٌّ وَغُرْبَهٌ # وَ قَطْعُ فَيَافٍ وَ ارْتِكَابُ شَدَائِدَ
Pergilah dari rumahmu untuk mencari keutamaan, dalam kepergianmu ada 5  faedah, yaitu menghilangkan kesusahan, mencari bekal hidup (ma’isyah), ilmu, tatakrama dan teman sejati, meskipun dalam bepergianpun terdapat hina dan terlunta-lunta, menembus belantara dan menerjang kelelahan.

Monday, May 2, 2016

ROJO BRONO, ROJO KOYO


Saudaraku! , kaya itu ujian. Kaya itu ujian berat, dan lebih berat dari pada ujian kemiskinan.

Kaya itu ujian berat, lebih berat dari pada ujian kemiskinan.
Banyak orang lulus, ketika diuji dengan kemiskinan.
Tapi jarang sekali orang bisa lulus, bila diuji dengan kekayaan.
Kalau ada orang kaya lulus ujian, dialah salah satu kekasih Alloh.

- Dengan kaya, serba ada, serba tersedia, dan mudah didapat.
Mereka merasa mampu, sehingga nyaris tidak butuh Alloh.
Iman mereka terkikis, makin kaya makin tipis imannya.
Untuk merasakan manisnya iman, berat sekali.
- Dengan kaya, banyak kerjaan, banyak kesibukan, selalu repot.
Mereka ibadah asal ibadah, cepat-cepat selesai, terasa hampa.
Nikmat ibadah berkurang, makin kaya ibadah makin hambar.
Untuk merasakan nikmatnya ibadah, sulit sekali.
- Dengan kaya, apa-apa ada, banyak sarana, dan banyak fasilitas.
Pintu-pintu maksiat terbuka lebar, gampang sekali berbuat dosa.
Terlena dunia, terlena kesenangan, dosa adalah hal yang biasa.
Untuk kembali ke jalan Alloh, sukar sekali.

Kaya itu melelahkan, banyak yang harus dikerjakan.
Kaya itu merepotkan, banyak yang harus diurus.
Kaya itu sakit-sakitan, banyak mikir, tubuh lemah, mudah sakit.
Kaya itu banyak musuh, banyak yang iri dengki, banyak saingan.
Kaya itu serba salah, harus begini, harus begitu.

Monday, April 4, 2016

PESANTREN HARI INI



Ada orang bilang pendidikan pesantren adalah pendidikan primitive dan ada juga mengatakan pendidikan yang ketinggalan jaman. Ya  begitulah orang di luar pesantren menilai demikian, tapi yang jelas pendidikan pesantren adalah lambang peradaban pendidikan yang pas, khususnya di Indonesia.

Setiap sesuatu yang bagus, murni  atau yang asli, maka banyak sesuatu di sekitarnya ada yang tidak murni atau asli, artinya banyak tiruan atau jiplakannya, dan ini sudah menjadi hal yang lumrah dan wajar bagi orang yang mencari keuntungan bisnis semata.

Contoh; 
Ketika ada emas yang murni yang harganya mahal, di situlah banyak emas palsu atau campuran, ketika orang meneliti emas yang kebetulan yang di teliti itu bukan asli, maka orang berpendapat emas itu palsu dan macem-macem pendapatnya.

Ketika ada orang meneliti tentang pendidikan pesantren, kebetulan yang di teliti itu bukan bukan pesantren yang salaf (tidak mengajarkan Kitab kuning) atau yang asli, artinya yang di teliti ini pesantren pesantren modern yang baerbasis asrama, maka orang akan memandang, menilai, menyimpulkan, terus berpendapat demikian, berarti pesantren itu identik ajaran modern barat, karena yang di teliti itu bukan pesantren yang asli.  jawab dewe.

Begitu juga dengan lembaga pendidikan pesantren, di mana pendidikan pesantren suatu pendidikan yang bagus dan murni, bahkan seluruh dunia mengakui keberadaan pesantrenlah yang menjaga persatuan ummat seluruh dunia. Mungkin saat ini tidak ada suatu Negara di dunia ini yang menyamai model peradaban pesantren sekarang ini, atau lebih gamblangnya dengan bahasa tidak ada sebanyak pendidikan pesantren di Negara lain kecuali Indonesia tercinta ini. Pada tahun 1990an jumlah pesantren di perkirakan mencapai 30ribu di seluruh pelosok Indonesia baik pesantren yang berdiri bertahun-tahun maupun pesantren yang baru berdiri.

Munculnya suatu pesantren di awali keprihatinan masyarakat setempat betapa pentingnya pendidikan akhlaq, sehingga banyak pesantren juga mendirikan madrasah-madrasah dari mulai madrasah diniyah ibtidaiyah, Tsanawiyah, aliyah dan madrasah ma’had Aly, semua itu di bawah naungan pondok pesantren dan pimpin oleh seorang tokoh kyai, karena pandangan masyarakat terhadap pesantren sangat kuat sekali dan banyak orang tua yang minat di pesantren, dari pada sekolah umum di luar pesantren.

Saat itulah pemerintah atau para pembisnis mulai cemburu dengan adanya pendidikan pesantren, maka mereka berusaha menglabuhi dan membuat rekayasa meskipun tidak kelihatan. Pertama kali pemerintah datang ke pesantren adalah berlagak seperti bapak, yang sok “Superhero” menjadi dewa penolong, seperti membantu keuangan dana atas bangunan madrasah, dengan hasil menggelontorkan uang guna pembuatan bangunan baru, pelan-pelan mereka merayu dengan bahasa manis, tapi di balik itu ingin merampas madrasah itu, sehingga MI, MTs dan MA menjadi Negri, yang pada awalnya di bawah kebijakan pesantren di alihkan, kini madrasah tersebut sekarang sudah menjadi milik Depag atau pemerintah. Sehingga banyak madrasah-madrasah sekarang di setir oleh pemerintah, dengan menyusupkan kurikulum baru di Madrasah tersebut, dan kebijakan pesantren sudah tak berlaku kembali.

Begitu juga dengan perguruan tinggi seperti Institut islam yang dulu di dirikan oleh seorang tokoh Ulama’ juga di rembut oleh pemerintah juga, seperti IAIN sekarang ini sudah beda dengan pendidikan pesantren. Malah di kampus islam banyak mengajarkan study yang tidak mengajarkan study pesantren, sehingga adab dan ma'dubnya sudah luntur. Karena kampus sekarang hanya sekedar mengajarkan teory-teori semata, dan bahkan sebagai ladang mencari title, gelar dan ladang untuk mendapatkan SK ijazah mencari uang. itupun agar mendapatkan ganti si suatu pekerjaan.

Maka jangan heran bila pesantren atau madrasah islam sekarang harus ada izin dari pemerintah depag, dan di tuntut akreditasi. Padahal pendidikan pesantren ada sebelum ada depag. Ada lagi yang mengatakan kalau tidak izin tidak dapat SK dari depag, ini kan lucu banget.  
--------------------------------------------------------------------
Jogjakarta / Ahad / 03 / April / 2016.
Lek son wong ndeso