Thursday, December 1, 2016

NKRI SUDAH PECAH, MALAH BARU BILANG NKRI JANGAN TERPECAH


NKRI Jangan terpecah .
Judul tema ini sangat lucu ya, enak aja bilang Jangan terpecah, hehehehe
Padahal masyarakat kita sudah terpecah, sudah di kotak-kotakkan, sperti tali yang sudah di iris iris.  baik rakyat, pejabat pemerintah, maupun masyarakat sudah lama terpecah belah menjadi bangsa budak dan jongos. Rakyat tidak di beri kesempatan untuk berkreasi, atau mandiri, semua latih seperti di kembalikan sperti anak kecil. Ada yang ajari menjadi pengemis, bahkan di ajari menjadi penjilat, dan pemuja pada suatu tokoh. Kalau takohnya seorang ulama' itu malah bagus, tapi yang terjadi tokoh pembual dan sang pengumbar janji.

Klo gak percaya, coba saja buktikan sendiri. Saya sih gak mau ngomong blak-blakan soal urusan pemerintahan. Akan tetapi ini sudah menjadi hal yang wajar bila keserakahan manusia telah masuk dalam jiwa manusia. Siapapun orangnya klo sudah deket deket dengan pejabat pemerintah, biasanya cenderung untuk curang, berbohong , mengkhiyanati sesama manusia.

Ada lagi yang kita jaga "Kebangsaan Indonesia" dan kita jaga sifat "Nasionalisme"kita.
Kalimat di atas aku sering dengar dari tokoh politik, akademisi dan anak muda yang lulusan sarjana. Itu beneran atau basa-basi, saya sendiri kurang tahu, yang jelas semua itu ada pembuktian.
Bagaimana kita menyebut kita rakyat  yang menjaga NKRI, sementara kita diam saja membiarkan semua itu. Kalau masih jadi mahasiswa, ormas, atau ketua LSM,  gembor-gembor lewat media "Hukum pejabat korupsi", tetapi sesekali di kasih jabatan, ya korupsi sendiri. Hehehhe. Sama aja maling teriak maling.

Bisa jadi yang gembor-gembor  bilang jaga kebinekaan itu orang yang merusak kebangsaan. Kadang malah menikam dari belakang,  rakyat kecil selalu di jadikan umpan sasaran empuk, pajak yang kita keluarkan tiap bulan di makan manusia serakah yang ambisi kekuasaan. LSM, partai maupun Ormas-ormas, tidak bisa di jadikan rujukan, figur pemimpin sudah gak jelas aklaqnya. Tokoh masyarakat, ustad, dan kaum ilmuan menutup diri dan  berjalan sendiri sendiri. Yang menjadi PNS sibuk dengan urusan nafkah tidak memikirkan nasib yang akan datang. Yang menjadi guru juga sudah hilang sifat kerisauan terhadap anak didiknya.  Generasi mudanya hobi selpa-selpi di dunia Maya. Lantas bagaimana sikap kita?......

Kita semua ini adalah cucu yang di warisi kemerdekaan. Orang tua, mbah mbah kita dulu berjuang melawan penjajah. Setelah di Warisi kemerdekaan malah menjual kemerdekaan. Menjual tanah ke negara asing, pulau pulau kita banyak, tp sebagian sudah bukan milik pribumi.

Emang cengkraman kuku naga sangat kuat di negri kita ini, dan cengkraman itu sasaran Utamanya adalah pejabat perintah yang bisa untuk di rayu mau tanda tangan menjual tanah kita, sehingga kukunya ini membekas di berbagai wilayah kabupaten.   Hampir tiap kota kota propinsi sebagian tanah sudah di jual warga asing, ini sudah terbukti dengan berdirinya mall dan hotel sudah di kuasai orang cina.

Kita semua sebagai rakyat Indonesia tidak membenci mereka, tapi terkadang mereka menikam dari belakang, dengan membeli para hukum, jaksa dan kepolisian yang bisa di suap untuk menutupi kecurangan mereka. Ini belum lagi Monster yang selalu bikin ulah mengadu domba antar tokoh satu dengan tokoh yang lain, sehingga melahirkan suasana tidak nyaman, seperti berita berita tentang teroris yang menimbulkan tanda tanya , apakah ini bener ada atau sengaja di adakan, atau bahkan mungkin rekayasa aja untuk mengalihkan perhatian ketika jenuh dengan berita korupsi.

Ada yang lucu dari itu, gak merasa berjuang melawan penjajah, malah ingin mendirikan negara khilafah. Saya gak gak melarang mendirikan mendirikan negri kholifah, itu juga bagus di anjurkan agama, akan tetapi di lihat dulu kesiapan masyarakat, klau nanti belum siap, bisa menjadi fitnah dan perang komitmen antar sesama manusia.

Ini baru urusan satu masalah, belum lagi masalah lain yang begitu banyaknya problem kemasyarakatan. Kalau kita ingin mendambakan pemimpin yang jujur dan adil, ya kita mulai diri sendiri harus jujur dan adil.

Wassalam!
_______
Jogjakarta. Senin / 28 / November / 2016.
Lek son

2 comments:

  1. Mas, ak bru cari2 arti kata akal/pikiran, lha ndadak ketemu kata "Roshid" yg sementara arti sing pas nurut kulo orang berakal lagi bermoral, sippp emang njenengan mas

    ReplyDelete
  2. urip kuwi sawang sinawang mas bro...

    ReplyDelete